Sedikit curhat di pagi hari :

15 Oktober 2014 pukul 09.30:
Jadi ceritanya, pagi itu saya sedang di stasiun kota malang untuk membeli tiket Penataran Dhoho untuk PP Surabaya-Malang
nah, pas mau ngisi formulir pemesanan tiket, sy bingung nyari pulpen yang disediakan, karena yang ad disitu cuma tali untuk mengikat pulpennya supaya tidak dibawa kemana2, sementara pulpen yang disediakan, entah dimana keberadaannya. belum lagi, pulpen saya ngumpet entah dimana -,-"

Alhasil saya menunggu sampai ad pulpen yang "nganggur" milik calon penumpang lainnya
namun karena menunggu cukup lama, saya berinisiatif untuk meminjam pulpen milik orang yang yang sedang menunggu di sebelah saya :

S: permisi mas, boleh pinjam pulpennya? :)
M: ga bawa! (langsung buru2 memasukkan pulpen yang dipegangnya ke dalam jaket dan buru2 pergi)
S : (diam tanpa kata) -,-" #akurapopo

Sebenarnya sih saya maklum kalau mas nya memang tidak mau meminjamkan, tapi yang bikin sakit hati adalah alasannya "ga bawa!" dengan nada sedikit ketus.
untungnya tidak lama kemudian ada orang yang mengembalikan pulpen yang dibawa jauh dari kotaknya. tanpa pikir panjang, saya langsung menyambar pulpen tersebut (udah terlanjur kesal) dan mengisi formulir pemesanan dan langsung mengantri di depan loket

Beginilah jadinya kalo fasilitas umum dipergunakan sembarangan, yang berujung pada rusak atau hilangnya fasilitas tersebut, orang-orang jadi malas untuk meminjamkan barang yang dimilikinya, karena takut hilang juga (mungkin).
mungkin bisa menjadi renungan untuk kita semua sebagai pengguna jasa kereta api dan pengelola Stasiun Besar Kota Malang.